KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, merupakan satu kata yang sangat
pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah dan
motivasi dari Guru Bidang Study PENJAS maka kami kelompok dengan semangat bisa menyelesaikan sebuah makalah Penjas yang
berjudul
LOMPAT TINGGI
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. kami mengucapkan terimakasih kepada GURU BIDANG STUDY PENJAS ( Pak.ELI ) yang telah membimbing kami dalam menghadapi berbagai kesulitan Pelajran di sekolah dan dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasi.
DAFTAR ISI
v
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
v
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar belakang
b.
Maksut dan tujuan
v
BAB II PEMBAHASAN
a.
Devenisi lompat tinggi gaya guling.
b.
Cara melakukan Lompat tinggi.
v
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan
b.
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak
dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai
akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia
yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang
tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka/ tidak suka, mau/tidak bangsa
Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan mungkin disebut
Negara “primitif”
Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang
mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi
adalah suatu proses dari gagasan yang sengaja dicari dan dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap
Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public
jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang
makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-
lain. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya.Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia.Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif.
B. Maksud
dan Tujuan
Dalam
penyusunan makalah ini, mengandung maksud dan tujuan yaitu :
- Sebagai
bahan ajar penulis sendiri
- Agar para
pembaca lebih mengerti tentang dampak globalisasi terhadap kehidupan
sehari-hari.
- Sebagai
pemenuhan dari tugas yang diberikan kepada penulis.
BAB II PEMBAHASAN
Lompat Tinggi Gaya Guling (straddle)
Gaya guling (straddle) merupakan salah satu gaya dalam cabang atletik lompat tinggi. Gerakannya dimulai dengan awalan badan yang menumpu pada satu kaki, kemudian tubuh diangkat dari titik tertentu ke titik lain yang lebih tinggi. Saat melayang, posisi tubuh seperti sedang merangkak atau tiarap dan ketika melewati palang didahului oleh tangan kanan, kepala, badan, dan kaki kanan. Gerakan diakhiri dengan mendarat menggunakan punggung.
1. Pengambilan Awalan
Untuk menghasilkan lompatan yang tinggi, perlu diperhatikan jarak awalan yang diambil. Pengambilan jarak awalan dilakukan sesuai dengan penempatan kaki tolak yang paling kuat.
Langkah-langkah berikut dapat dilakukan sebagai latihan.
a. Jarak awalan diambil sejauh tiga langkah dari garis bayangan tolakan ke lintasan awalan.
b. Dalam lompat tinggi gaya guling, awalan dilakukan dari samping.
c. Jika kaki kiri digunakan sebagai tolakan, mulailah melangkahkan kaki kanan ke arah lintasan awalan.
d. Kaki kiri ditempatkan di atas garis bayangan tolakan.
e. Langkah ketiga berakhir dengan kaki kanan.
Lakukan latihan sesering mungkin. Perhatikan bahwa pengambilan jarak awalan dilakukan dengan menempatkan kaki tolak di atas garis bayangan tolakan.
2. Menetapkan Kaki Tolak
Penetapan kaki tolak sangat berperan dalam pencapaian jarak lompatan yang tinggi. Seorang pelompat harus menetapkan kaki tolak yang benar-benar kuat.
Hal ini dimaksudkan agar dapat mendorong tubuh melayang tinggi ke atas.
3. Mencari Jarak Lambungan
Untuk dapat memastikan sejauh mana jarak lambungan tubuh melayang ke atas secara normal dibutuhkan suatu latihan. Latihan tersebut dapat dilakukan di tempat yang rata. Dalam beberapa langkah, gerakan diakhiri dengan penempatan kaki tolak dan paha kaki yang di depan diangkat ke atas secara vertikal. Lakukan langkah yang panjang untuk mencapai jarak setinggi mungkin dari setiap tolakan.
Lakukan latihan terus menerus hingga dapat dirasakan gerakan menolak yang baik dan terkoordinasi.
4. Karakteristik Lompat Tinggi Gaya Guling
Karakteristik lompat tinggi gaya guling, yaitu sebagai berikut.
a. Lakukan lari awalan dengan cepat sebanyak langkah yang telah ditetapkan.
b. Lakukan tolakan pada garis bayangan tolakan oleh kaki tumpu yang paling kuat.
c. Angkat kaki yang di depan dan pastikan posisi tubuh seperti akan melakukan tiarap.
d. Lewati palang dengan didahului tangan kanan diikuti dengan kepala, badan, dan kaki kanan. Hal tersebut dilakukan jika yang menolak adalah kaki kiri, begitupun sebaliknya.
e. Biarkan tubuh melayang jatuh ke matras. Pastikan bagian punggung yang pertama kali menyentuh matras secara langsung dengan cara menarik dagu mendekati dada.
f. Kedua tangan berada di samping badan dengan siku ditekuk.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lompat tinggi merupakan olahraga
yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat tiang mistar.Lompat tinggi
adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh
lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,
sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena
lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Dalam pertandingan, mistar akan
dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah
melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di mana-mana
ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika
peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat
lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta
yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa
di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada
pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua
peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga
bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang
sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil
melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk
menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin
yang dapat dilakukan.Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang
dilewati.
Daftar
Pustaka
Panduan
Olah raga Atletik.com
trims banyak infonya mengenai makalah lompat tinggi,salam
BalasHapus